Jumat, Januari 29, 2010

Pengantar Wanita Bicara

Wanita : Artikel mengenai pesona wanita ini menggambarkan wanita (sebagai istri, sebagai nenek, sebagai ibu, sebagai mujahiddah, sebagai guru, sebagai ustazah, sebagai anggota masyarakat dan lain-lain), mereka membuat ulah, mereka mengukir sejarah, mereka menebar pesona, namun tanpa mereka, kita tidak pernah ada, Wanita diciptakan untuk mendampingi lelaki sebagaimana ibunda Siti Hawa diciptakan mendampingi Nabi Adam, membangun peradaban ini, meneruskan keturunan dan membawa anak manusia kembali pada ILLAHI dan berbahagia dalam rumah-rumahnya di surga,


Wanita, Hadir dalam hidup kita yang penuh warna dengan sejuta pesona yang menggambarkan ; kekuatan, ketegaran, kesabaran, ketabahan, kepandaian, ketaatan, ketekunan dan kecerdasan yang luar biasa, dan yang terpenting adalah yang tidak akan pernah di alami lelaki adalah kemampuan menahan sakitnya melahirkan bahkan sampai mempertaruhkan nyawa. Namun ketika iman tidak lagi bersemayam di dada, ketika kebodohan dan emosi jiwa mencengkram kuat para wanita, pikiran sehat terbang bercampur di udara, maka wanita mampu menjadi sumber rusaknya rumah tangga, porak porandanya tiang istiqomah para lelaki, hancurnya sebuah negara, dan jeritan sakit hati dari anak-anak yang lahir tanpa kasih seorang wanita.


Maka wajarlah bila Nabi menitipkan banyak pesan kepada para wanita, dan pesan beliau untuk kita ; Wanita di ciptakan dari tulang rusuk kaum adam, bila terlalu keras dia patah, bila terlalu lembut dia bengkok. Dan bila baik wanita maka baiklah sebuah negara.


Nasehatilah para wanita dengan baik, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk. Sesungguhnya bagian yang paling bengkok pada tulung rusuk wanita adalah yang paling atas. Maka , jika kamu paksa meluruskannya, kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya, ia akan tetap bengkok (HR Bukhari).


Wanita, mari bergandeng tangan meniti tangga ke surga. Di sanalah seharusnya tempat kita, ketika derita dan susah payah bukan lagi milik kita, namun semua itu hanya bisa di lakukan ketika kita bergelar "wanita Sholeha" dengan bantuan diri kita sendiri dan para lelaki yang bergelar suami, anak, ayah dan para ulama.


Bangkitlah wanita, kita di ciptakan hanyalah untuk beribadah dan membawa diri dan orang-orang di sekeliling kita untuk kembali pada ALLAH SWT.

Salam pesona wanita, From Syaffiya

www.eramuslim.com

Senin, Januari 18, 2010

Lemas..., Kenapa, ya?

Ngga tahu kenapa, hari ini selesai sarapan badan tiba-tiba jadi lemes banget. Ini ngetik2 di keyboard pun sambil terantuk-antuk, salah2 melulu ketik hurufnya, gak ada tenaga. Awalnya kepala berat, sekarang menjalar ke badan. Tadi udah dipijit2 sama Ummi-nya sayang kecil, tapi masih lemes aja. Alhamdulillah naskah sedang di-setting, jadi agak2 free.

Kenapa, ya? Apakah ada pertumbuhan dari sayang kecil yang buat Bundanya jadi agak2 loyo begini, ya? Atau karena masalah perut yang sejak pagi tadi sampai2 mengganggu jadwal berangkat ke kantor?

Udahan aja deh, mau coba rebahin kepala. Semoga jika memang sayang kecil sedang bertumbuh dan berkembang di dalam perut Bunda, ia baik2 selalu :) Amiin.

Jumat, Januari 15, 2010

Harus Dibeliin!

Selepas makan siang, ketika Bunda sedang asyik di depan komputer, tiba-tiba terdengar suara sms dari handphone. Tapi, tidak langsung dilihat karena Bunda sedang asyik baca artikel bumil di internet.

Begitu dilihat... ternyata kiriman sebuah gambar. Tau gambar apa itu? Ini dia gambarnya.


Si pengirim pesan menulis pesanya begini, "Maaf, cuma ngirim gambar, Hehe". Betapa kesalnya. Udah tau Bunda suka makanan itu, terus lagi ada sayang kecil juga, eh... malah dibuat ngiler dengan cuma dikirimin gambar makanannya doank, sedangkan yang di sana enak banget ngga cuma bisa diliat tapi juga bisa disantap.

Ayaaaaaaah!!!

Pisang 'Malang'

Katanya lagi... ibu hamil itu keinginan untuk makannya bisa double alias lebih banyak. Jelas, karena bukan cuma makan untuk dirinya sendiri tapi untuk si bayi juga, biar sehat dan memiliki berat badan yang pas.

Nah, saya juga tak luput dari "katanya" yang satu ini. Apalagi, walau belum hamil pun, saya memang doyan makan, lebih tepatnya doyan ngemil. Hari ini, ketika mengambil lauk tambahan dari kantin, ternyata buahnya pisang ambon. Ummi-nya sayang kecil yang ngga suka dengan buah ini jelas memberikan jatahnya pada Bunda. Jadilah buah pisang untuk Bunda jadi 2 buah. Oleh karena kita hanya ingin mengambil lauknya saja, di meja makan kita pindahin lauknya untuk dijadikan satu tempat saja. Tanpa disengaja, di meja itu masih ada tempat makan orang-orang yang makan duluan dan belum dibereskan, Ummi-nya sayang kecil melihat 2 buah pisang yang tidak disentuh sama sekali, diambillah pisang itu, daripada mubazir, pikir Ummi-nya sayang kecil.

Lalu, tanpa disengaja pula, Ummi-nya sayang kecil melihat 1 buah pisang dengan kondisi yang sama di meja sebelah, Bunda pun diminta untuk mengambilnya. Hihihi... jadi... ada berapa jumlah pisang sekarang??? ;) Ya, ada 5 buah pisang di tangan Bunda dan semuanya Bunda bawa, dengan satu kalimat "semua untuk Bunda" (atau... ada yang berminat???). Hebat! Ini dia rupa pisang-pisang 'malang' itu.


Kenapa? Ada yang aneh? Ada yang salah hitung jumlah pisang? Ngga kok, tidak ada yang salah hitung. Memang jumlah pisangnya semua ada 5 buah, tapi sudah dimakan Bunda 1 buah dan baru terpikir untuk membuat tulisan ini, jadi difotolah apa yang ada ;)

So... apakah kelima pisang itu akan dimakan semuanya oleh Bunda seorang??? Penasaran?
Kita lihat saja... ;)

Sayang...Ndut!

Katanya, kebiasaan ibu hamil salah satunya adalah sering ke kamar mandi untuk buang air kecil. Saya juga tidak luput dari kebiasaan baru ini. Bahkan terkadang suka lelah sendiri karena belum ada jeda 1 jam udah harus balik lagi ke toilet. Tapi, Ummi-nya sayang kecil selalu mengingatkan untuk ngga selalu mengeluh karena itu bagian dari keberadaan sayang kecil juga.

Nah, tadi siang waktu sayang ke toilet, seperti biasa saya selalu mengelus-elus dia sambil mengajaknya bicara beberapa kata. Ntah kenapa tadi waktu mengelus-elusnya, saya sambil berkata, "sayang...ndut!", lalu saya tersenyum-senyum sendiri. Sebenarnya kata "ndut" itu untuk mewakili perut saya yang semakin membuncit, tapi ntah kenapa jadi ngomongin sayang kecil, seolah-olah :)

Kalau kata Ummi-nya sayang kecil, "nanti sayang kecil beneran ndut, loh!", saya hanya tersenyum saja waktu dikatain itu. Ngga penting ndut atau tidak, yang penting dia tumbuh dan berkembang dengan normal dan sehat, "ya, sayang ya..." ;)

3 Tahap Perubahan Posisi Bayi Ketika Akan Lahir

Pernahkah terpikirkan ketika manusia akan lahir dari rahim ibunya ?

Ketika saya melihat Buku Biologi anak saya yang telah lusuh berada di dalam gudang, Saya buka kemudian saya melihat foto bayi dalam rahim. Yang menarik saya untuk mempostingkan foto ini adalah betapa cerdasnya kita ketika mau lahir ke bumi ini. Pada foto pertama tersebut posisi bayi masih jauh dari pintu yang akan dilalui, kemudian pada posisi kedua sudah mulai mendekati pintu dan pintu keluar mulai membesar secara otomatis, lo kok otomatis… kayak mesin saja…he..he… maksudnya buka sendiri. Yang lucunya tahap ketiga kepala bayi nongol… kaya tau saja jalan keluar…he…he…pintar juga tu bayi…, tahap keempat bayi bayi sudah di luar dan tali pusar yang memberi subsidi diputuskan dari rahim terhadap bayi kembali secara otomatis, paru-paru, jantung , ginjal semua mulai berfungsi yang tadinya adalah dibantu oleh rahim baik itu pernapasan maupun gerakan jantung dan termasuk makanan, subsidi masih ada yaitu air susu ibu sudah mulai ada dan siap untuk menyabut bayi yang baru lahir tersebut.


Subhanallah betapa besarnya kekuasaan Allah, yang mana waktu itu kita tidak tau apa-apa. Dan proses tersebut tidak berjalan mulus untuk setiap bayi, tapi ada yang gagal, bahkan meninggal dalam kandungan tidak bisa keluar. Sedangkan kita Allhamdulillah, berjalan mulus dan bisa blogging sekarang. Ini ah suatu pandangan betapa beratnya pengorbanan ibu kita. Bahkan ada yang meninggal dunia saat melahirkan. Mudah mudah-mudahan kita orang yang bersyukur kepada Allah dan kepada Ibu dan Ayah kita. Amin….

http://www.everizal.com

Rabu, Januari 13, 2010

Ini Dia

Ini janji saya, foto hasil USG sayang kecil di usia 3 bulan kemarin. Agak-agak nda jelas siy, tapi...mungkin terlihat ;)


Eits, udah dilihat? Itu hasil fotonya agak-agak gelap karena hanya pakai kamera ponsel, jadi agak-agak dimanipulasi sedikit biar lebih jelas terlihat. Memang belum jelas-jelas banget juga aslinya karena masih 3 bulan, tapi bagian-bagian yang membentuk kepala, badan, kaki, dan tangannya hampir terlihat (di layar USG). Satu yang jelas adalah jantungnya yang kemarin berdetak cukup kuat. Mudah-mudahan bulan depan bisa terlihat lebih jelas lagi.

It's amazing moment. He/she inside my stomach. Move there. He/she life. Thanks Allah, You're Almighty.

Selasa, Januari 12, 2010

Mengenang...

He..he..dari judulnya kayaknya tulisannya serem ya? Ngga kok, justru isinya adalah cerita lucu (klo bisa dibilang lucu, he..he..).

Hari ini, Mba QQ udah kembali masuk kantor lho...setelah satu pekan lebih dia cuti menikah dan menjalani kehidupan barunya bersama keluarga baru. Beberapa saat setelah dia datang, Bunda dan Ummi-nya sayang kecil mendatangi Mba QQ, kita menginterogasinya, terutama tentang perjalanan honeymoon-nya, kalau bisa dibilang begitu. Ups, maaf Mba QQ, bukan bermaksud menyepelekan, habisnya setelah denger cerita Mba QQ, rasanya ngga tega karena jalan-jalannya malah bikin Mba QQ tepar di jalan. Tapi...pasti menyenangkan. Iya, kan?! ;)

Iya, Mba QQ jalan-jalan ke Garut, tepatnya ke Pamempeuk (bener ngga ya namanya?!). Tau apa yang bikin kita semua tercengang? dia dan suaminya pergi ke sana pakai motor!!! Bayangkan! Betapa capeknya. Mba QQ aja sampe tertidur-tidur di motor, kan kasian. Tapi, sungguh ini pasti akan jadi pengalaman tak terlupakan, seumur hidup. Apalagi belum tentu bisa sering-sering. Kalau kata Tuti, "mumpung masih berdua, puas-puasin deh jalan-jalannya", lalu ditambah sama Ummi-nya sayang kecil "iya, jangan kayak yang ini (nunjuk Bunda) udah nggak bisa ke mana-mana lagi", kemudian kita semua tertawa deh ;)

*ralat Pameungpeuk

Nah, setelah mendengar cerita Mba QQ itu, Bunda jadi teringat dengan masa-masa... (apa ya...?) yang sama seperti Mba QQ alami, jalan-jalan dengan "orang baru". Waktu itu, Bunda sama sekali gak tahu mau dibawa ke mana, Bunda diculik sama Ayah, mana perjalanannya jauh banget, sampai-sampai saltum waktu sampai di sana. Bahkan Bunda diajak nyeberang pulau, coba! Tapi, ya itulah...itu adalah pengalaman yang insya Allah selamanya tak akan terlupakan dan insya Allah semua orang akan merasakan itu. Sesederhana apa pun bentuk honeymoon itu, pastinya akan jadi kenangan yang patut dikenang. Makasih ya, Ayah :)

(nanti Ummi-nya sayang kecil juga akan merasakan itu kok, insya Allah;))

Senin, Januari 11, 2010

Pengen Kontrol Lagi...

Tiba-tiba rasa penasaran muncul menjelang sore ini. Beberapa saat setelah mengelus sayang kecil, rasanya pengen cepet-cepet ke dr. Kus lagi, pengen liat perkembangan sayang kecil. Insya Allah sudah ada pertumbuhan dan perkembangan selepas 1 pekan ini. Tapi...Bunda harus bersabar, karena jadwal kontrolnya baru bulan depan lagi. Kalau harus mengikuti keinginan untuk kontrol setiap pekan...ehm, bisa dipastikan kantongnya Ayah bisa jebol alias bangkrut. Bisa-bisa biaya buat lahiran sayang kecil habis cuma buat biaya kontrol. He..he..he....

Hal yang bisa dilakukan sekarang adalah...banyak-banyak asupan makanan bergizi supaya saat menengok sayang kecil bulan depan, dia sudah bertambah pertumbuhan dan perkembangannya. Tul, gak?! ;) Terus...Bunda juga ngga boleh capek-capek 'n sedih-sedih, biar sayang kecil selalu sehat, baik jasmani dan ruhaninya. Ups, tapi kan dari usianya sayang kecil berarti dia belum ditiupkan ruh oleh Sang Mahakuasa. But...dilatih dari sekarang juga ngga ada salahnya, kan?!

Eh, ada naskah dateng niy...kerja lagiiiii... ;)

Suami yang Care

Entah mengapa, tiba-tiba ingin menulis artikel ini. Sejujurnya saya lupa latar belakangnya, lagi-lagi karena ketika ide muncul tidak langsung ditulis jadi pasti lupa.

Ketika seorang istri sedang hamil, suami dituntut untuk lebih care dengan keadaan istrinya. Kenapa? Karena bukan hanya si calon ibu yang harus menjaga calon buah hati, melainkan si calon bapak pun dituntut peran sertanya. Jangan sampai ketika si anak lahir, dia tidak kenal dengan bapaknya karena selama ibunya hamil tidak pernah sekalipun suami care dengan kandungan istrinya itu.

Ups, tiba-tiba pikiran saya buntu tentang ide menulis artikel ini. Maaf ya...nanti saya lanjutkan lagi.

Celana Jins dan SMS Istri

Ada sebuah artikel yang...cukup menggelitik. Silakan disimak :)

Celana Jins dan SMS Istri

Kehidupan adalah kampus terbaik. Ya, saya setuju dengan kalimat bijak tersebut. Terbukti, kita bisa belajar dari mana saja dari kehidupan ini. Banyak hikmah yang terkandung dari pengalaman dan peristiwa yang terjadi. Semuanya menjadi bukti kebesaran-Nya.

Hal paling kecil pun bisa menjadi pertanda kebesaran Allah. Misalnya, lebah dan semut. Maka, tak ada alasan untuk mengingkari nikmat-Nya. Sudah seharusnya manusia bersyukur atas nikmat-nikmat itu.

”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS An-Nahl: 18)

*****

Beberapa bulan belakangan, aktivitas saya begitu padat. Intensitas kegiatan di kantor tersebut cukup menyita waktu dan tenaga. Imbasnya, saya terkadang kurang memperhatikan hal-hal kecil yang sebenarnya cukup mengganggu.

Dampak lainnya, intensitas pertemuan saya dengan keluarga juga minim. Namun, saya tak mau larut dengan keluhan ini itu. Saya tak suka menunda pekerjaan yang bisa berakibat menumpuknya pekerjaan lain.

Kendati sibuk, sebisa-bisanya saya tetap meluangkan waktu untuk istri di rumah. Kerja boleh padat, tapi keluarga tetap prioritas. Yang tak kalah penting, baca bismillah setiap akan memulai sesuatu dan salat tepat waktu. Istiqamah dalam menjaga ibadah itu memang tak mudah, tapi kita harus yakin bisa. Saya bersyukur punya istri yang begitu baik dan selalu mengingatkan dalam hal ibadah.

Suatu ketika, sebuah pesan singkat (SMS) masuk di ponsel saya. Saya diminta untuk ke kantor saat itu juga. Ada panggilan tugas mendadak yang harus segera dirampungkan. Setelah mandi dan sarapan, saya bergegas mengambil kemeja di lemari. Karena terburu-buru, setelah memakai kemeja, saya mengambil celana jins di centelan pintu kamar.

Sebelumnya, istri saya sudah mengingatkan agar saya tak memakai celana jins di centelan tersebut. Alasannya, celana ”Maaf, tapi saya buru-buru,” jawab saya kepada dia. Setelah mengucapkan salam kepada istri, saya langsung berangkat ke kantor.

Waktu kian beranjak siang, saya masih meeting. Setelah azan salat Duhur memanggil, saya lekas minta izin untuk salat dahulu. Setelah salat, beberapa waktu kemudan ponsel saya berbunyi, menyampaikan SMS baru.

Rupanya, SMS itu berisi dari istri saya. Namun, semuanya mendadak berubah. Saya tertegun membaca SMS tersebut. Saya yang tadinya semangat menjadi lemas. Raut wajah ini saat itu tak dapat menyembunyikan rasa malu. Apa penyebabnya?

Istri saya ternyata tak suka saya memakai celana jins tadi. Dalam SMS itu, istri saya kecewa karena saya mengenakan jins yang seharusnya dia cuci pagi itu. ”Tak pantas menghadap Allah dengan memakai celana yang sudah lusuh dan kotor,” demikian sebagian isi pesan singkat tersebut.

Saya terhenyak. Bibir saya terasa kelu. Saya betul-betul malu. Istri saya benar. Tak seharusnya saya menghadap Sang Pencipta dalam keadaan memakai celana jins yang mungkin saja sudah kotor tersebut.

Malam ketika mengedit berita, saya teringat dengan SMS tersebut. Sungguh, saya bersyukur dengan anugerah Allah yang begitu besar ini. Ada seorang perempuan baik yang kerap mengingatkan dalam hal kebaikan. Semoga Allah selalu merahmatinya.

Rabbana hablana min azwajina wadzurriyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqina imama...

Graha Pena, 5 Januari 2010
prasetyo_pirates@yahoo.co.id

Gak Suka!!!

Sejak menjadi boncengan bikers (ups!), saya jadi tahu tentang kesemrawutan di jalan raya, mungkin lebih tepatnya jadi lebih tahu. Apalagi dengan tingkah polah para pengendara kendaraan yang kadang-kadang seenaknya. Tidak memikirkan orang lain sesama pemakai jalan, hanya memikirkan diri sendiri.

Gak suka ngeliat, terutama motor, yang ugal-ugalan seolah-olah jalan raya itu milik bapak moyangnya. Iya siy, tahu, mereka juga bayar pajak kok (seperti iklan di TV itu, bapaknya punya jalan raya), tapi kan harus tetep tahu diri. Contoh niy...udah jelas-jelas kita kasih lampu sen mau ke kiri, eh....tahu-tahu dia nyalip dari kiri, dodol kan?! Alhamdulillah pas ke kiri itu jalannya pelan-pelan, gimana kalau langsung patah ke kiri, bisa-bisa terjadi kecelakaan kan?! Astaghfirullah...

Itu baru yang ugal-ugalan, belum lagi yang suka salah arah. Udah jelas dia mau belok ke kanan, tapi malah kasih lampu sen ke kiri. Apa pengendaranya kidal ya?! Itu kan bikin orang bingung. Kalau ketemu yang kayak begitu, rasanya pengen bunyiin klakson panjaaaaaang biar dia ngeh. Sebel! Gak suka!!!

Ada lagi niy...yang seharusnya udah kena tilang dengan peraturan di jalan raya yang baru tuh. Perlengkapan motor yang ngga lengkap. Misalnya, ngga ada lampu sen atau mati. Itu kan bikin kesel sekaligus bisa berbahaya. Iya kalau dia menggunakan pemberian Allah (tangannya) untuk mengganti lampu sen yang ngga ada atau mati itu, tapi pemberian Allah itu juga ngga dia pake, gimana ngga bahaya. Kalau pagi sampai siang hari, pokoknya pas masih terang deh, it's okey, walaupun salah juga, tapi kalau malam hari? gimana coba?! Nyebelin kan?

Ada lagi. Jelas-jelas udah tahu kalau ke kiri itu buat kendaraan yang belok langsung, tapi karena ngga mau antri di belakang, dia nekad ambil kiri biar bisa ada di posisi depan plus ngelewatin garis putih batas kendaraan ngga boleh maju lagi kalau di lampu merah, kalau lampu hijau menyala dia langsung ngacir, ngebut pula. Sebel kan? Orang yang mau ke kiri kan jadi klakson-klakson 'n itu bikin berisik, polusi telinga. Gak suka!!!

Astaghfirullah...bukannya ingin mengeluh atau menyesal karena sudah jadi pemakai jalan yang patuh dan taat pada peraturan, tapi kalau semua tidak menggunakan kesadarannya, jadi apa jalan raya yang udah penuh sesak dengan kendaraan itu. Padahal, rata-rata, dan pastinya, sebagian besar pengendara motor itu adalah orang dewasa yang sudah punya tingkatan akal lebih daripada anak-anak remaja, seharusnya kan tingkat kesadaran mereka juga lebih tinggi.

Kapan ya, semua bisa jadi tertib?

Jumat, Januari 08, 2010

Senangnya...

Mau lanjutin cerita...

Besoknya, ketika foto hasil USG Bunda perlihatkan ke Ummi-nya sayang kecil, dia senang sekali. Lalu langsung mengelus-elus perut Bunda dan berkata "sayang kecil ini ada di dalam sini, ya?" Senang rasanya melihat senyum Ummi. Sebenarnya ingin sekali mengajak Ummi ikut menikmati gambar di layar USG langsung karena Ummi juga udah ikut serta menjaga sayang kecil selama ini dan karena itu juga akan jadi sayang kecil-nya Ummi, tapi...biarlah, biarkan Ummi merasakannya sendiri nanti saat 'waktu' Ummi tiba, biar Ummi merasakan betapa amazing-nya saat itu, nanti.


Foto hasil USG itu sebenarnya mau coba ditampilkan di sini, tapi belum sempat. Bukan bermaksud untuk pamer, tapi sekadar ingin berbagai ilmu saja dengan para pembaca blog (ups, emang ada yang baca?!). Mudah-mudah nanti ada kesempatan.


Lanjut...

Sejak sayang kecil ini hadir, Bunda jadi punya kebiasaan aneh bin ajaib. Bunda akan merasa mual ketika perutnya minta diisi, dan akan mual juga ketika terlalu banyak makan. Aneh, kan? Bahkan pernah, Bunda sampai mau pingsan karena keringat dingin sudah mengucur. Ayah dan Ummi sudah kenal dengan perangai Bunda ini. Sejak itu, Bunda selalu sedia biskuit
marie di dalam tas, untuk mengganjal perut jika saat yang tidak diharapkan itu datang. Alhamdulillah...begitu banyak orang yang menanyakan perihal mual-muntahnya Bunda, tapi Bunda tidak merasakan itu. Mualnya ya hanya sebatas itu tadi, kalau mulai perut kosong dan kekenyangan (jadi harus berhenti makan sebelum kenyang, subhanallah...). Makan sesering mungkin dengan porsi yang secukup mungkin, mungkin itu peribahasa yang pas buat Bunda :)

Satu lagi...

Sepertinya...(ini ngga Bunda buat-buat lho...) kalau ada yang marah atau kesal dengan Bunda, atau Bunda yang kesal atau marah dengan orang, ada reaksi dari dalam perut Bunda, rasa ngilu mendekati sakit. Tapi, setelah orang itu baik dengan Bunda, rasa itu hilang. Beneran, itu sudah Bunda rasakan. Mungkiiiin...sayang kecil memang sudah bisa 'merasa'. Mudah-mudahan ngga ada kejadian yang tidak mengenakkan ya, jadi sayang kecil akan selalu senang dan bahagia.

Semangat! harus buat sayang kecil menjadi anak yang ceria! Amiin :)

Kamis, Januari 07, 2010

Dia Berdetak

Kalau waktu USG sebelumnya hanya terlihat kantung sang janin yang itu pun sudah pernah saya alami di kehamilan pertama, jadi tidak terlalu kaget-kaget banget, tapi yang jelas tetap bersyukur pada-Nya. Nah….di USG kali ini yang kalau menurut hitung-hitungan udah masuk 12 minggu alias 3 bulan, sungguh…saya benar-banar takjub. Terserah kalau orang mau bilang saya norak atau berlebihan, yang jelas memang itulah perasaan saya. Tidak pernah ada dalam bayangan sebelumnya bahwa akan ada makhluk mungil mendiami perut saya, makhluk hidup, dan jantungnya berdetak! Subhanallah…


Ya, ketika dr. Kus mulai ‘bekerja’, layar USG menunjukkan isi di dalam perut saya. Bentuk sayang kecil kami sudah mulai terlihat. Doketer menunjukkan bagian kepala, badan, tangan, dan kakinya. Satu yang penting yaitu jantungnya! Ya, dokter menunjukkan jantungnya dan saya melihat jantung itu berdetak. Mas juga melihatnya dan belakangan dia cerita kalau Mas cukup surprise dengan melihat gambar itu. Walau detak jantung itu belum terdeteksi oleh telinga langsung, tapi hati ini sudah sangat senangnya bukan main. Itu sebagai pertanda bahwa dia telah berkembang selama sebulan ini dan….dia hidup! Alhamdulillah… :)


Keluar dari ruang dr. Kus, saya menahan haru. Sewaktu menunggu obat, saya tilawah. Ternyata, saya ngga kuat. Air mata mendesak ingin keluar, tapi saya tahan. Saya mencoba sekuat tenaga untuk melanjutkan tilawah saya. Dasar calon ibu yang cengeng, ya?! :)


Begitulah…akhirnya, ba’da sholat isya’ semua tumpah, yang sejak tadi tertahan keluar juga. Mas berusaha menenangkan. Terima kasih ya, ya Allah….kami akan menjaga amanah-Mu ini dengans ebaik-baiknya.


Ada sebuah do’a indah yang saya baca dari sebuah blog seorang calon ibu (juga). Saya kutipkan di sini ya.

Ya Allah, jagalah anakku selama ada di dalam kandunganku dan sembuhkanlah dia,
Engkau adalah dzat yang bisa menyembuhkan,
tiada obat kecuali obat-Mu yang tidak akan membawa penyakit.

Ya Allah, bentuklah dia dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus,
dan tetapkanlah iman hatinya pada-Mu dan utusan-Mu.

Ya Allah, keluarkanlah dia dari kandunganku
pada waktu aku melahirkannya dengan mudah dan selamat.

Ya Allah, jadikanlah dia orang yang sehat, sempurna, punya akal, cerdas, alim,
dan mau mengamalkan ilmunya.

Ya Allah, berilah dia umur panjang, badan sehat dan budi pekerti yang baik,
dan berilah lisan yang fasih serta berilah suara yang baik
guna untuk membaca hadits dan Al Quran
dengan mendapat berkahnya Nabi Muhammad SAW.

Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam.

Amin Ya Rabbal Alamiinn…

Amiin ya Rabbal’alamiin. :)

Bismillahirrahmanirrahim...

Sekali lagi…lama ngga nulis jadi kaku, kayak ngga pernah nulis.

Ya, sudah lama sekali tidak menyentuh blog ini, sudah dua bulan lebih, bahkan sudah lewat satu tahun (lho?!) Iya, sekarang soalnya sudah beda tahun. Ini adalah tahun 2010, tahun yang semoga segalanya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Amiin.


Ngomong tentang kata ‘baik’, selalu teringat dengan Yang Mahabaik, Sang Mahakuasa segala alam dan seisinya. Dia telah memilihkan jalan terbaik untuk setiap hamba-Nya, Dia juga yang memberikan balasan terbaik untuk setiap perbuatan hamba-hamba-Nya, tidak pilih kasih. Dan karena kebaikannya itu pula, sampai detik ini saya dan suami masih diberikan kesehatan, diberikan kesempatan, diberikan kepercayaan untuk menerima yang terbaik.


Seperti yang pernah saya tulis di tulisan yang sebelumnya, “Semoga di kesempatan terbaik-Nya nanti, akan ada yang terbaik untuk diberikan kepada orang-orang terbaik.” Alhamdulillah…mungkin inilah kesempatan terbaik itu dan pastinya sesuatu yang terbaik dari-Nya, dan insya Allah semoga kami termasuk dalam orang-orang yang baik itu.


Seorang makhluk mungil sedang mendiami perut saya. Rasanya seperti mimpi dan tidak percaya. Ini sungguhan, ya?! Itu pertanyaan yang terlintas selang beberapa saat keluar dari ruang dr. Kusmaryati, Sp.OG. Karunia Allah yang satu ini sungguh tidak ada yang dapat menandingi, Dia-lah Sang Mahahebat.


Alkisah… (ciyeee….)

Waktu periksa pertama kali karena merasa sudah ‘lewat’ dari ‘tanggal’ yang semestinya dan karena hasil dari test pack menunjukkan ada dua garis di sana, begitu jelas, yang berarti sebuah kata…”positive”! menunjukkan bahwa ternyata sayang kecil kami baru berusia 4 minggu, kira-kira. Itu hitung-hitungan sendiri, belum kata dokter. Berhubung baru awal, di USG transvaginal juga belum kelihatan jelas. Lalu, dr. Kus bilang untuk balik lagi 2 pekan berikutnya.


Sedikit mau menjelaskan. Jadi, walaupun hasil test pack menunjukkan positif, belum tentu juga ketika di-USG udah langsung kelihatan. Test pack itu kan menggunakan air seni. Nah, di air seni itu sudah terdeteksi hormon-hormon yang mengarah ke positif hamil, tapi sang janin belum pasti terlihat, apalagi kalau masih di bawah 6-7 minggu. Begitu… ;)


Lanjut….

Dua pekan berikutnya (saya sama suami waktu itu agak bandel jadi lewat dua minggu baru ke RS lagi, hehe…biar pas awal bulan) kembali saya di-USG. Saat itu tidak transvaginal, tapi lewat luar saja. Alhamdulillah….sayang kecil kami sudah kelihatan kantungnya. Di layar USG terdeteksi kalau usianya udah 7 minggu. Subhanallah…inilah hal terbaik-Nya itu.


Berhubung saya punya riwayat keguguran, dr. Kus minta saya untuk tes darah, demi kebaikan sang buah hati, pikir saya. Ok, setelah itu kita pulang dengan mengambil suplemen berupa vitamin di apotek dan datang ke RS lagi satu bulan ke depan.


Udahan dulu ya…TBC;)