Jumat, Juli 30, 2010

Datang Lagi dan Begitu Hebat

Trilogi Amazing Moment (1)

Hari-hari cuti di rumah, mulai datanglah yang namanya ‘mules’. Ntah, apakah rasa yang saya rasakan itu benar disebut mules sebagai tanda-tanda melahirkan atau bukan, pokoknya saya merasakan perut ini seperti sedang... duh, saya tidak bisa menggambarkannya. Mungkin benar seperti yang dr. Kus katakan, rasa mulesnya ‘beda’, (mungkin) lebih hebat dari semua mules yang pernah kita rasakan sebelumnya.

Dari semua mules itu, datangnya memang tidak tentu, sedangkan mules yang dimaksud sebagai tanda akan segera bersalin datangnya teratur. Kadang-kadang mules yang saya rasakan datang satu jam sekali selama tiga kali. Tapi, di jam keempat tak ada lagi rasa mulesnya. Berarti tidak teratur dan belum menjadi tanda yang sebenarnya.

Selain mules, tanda-tanda lain seperti keluarnya cairan juga menjadi tanda yang cukup membuat jantung berdebar-debar. Saya khawatir itu adalah cairan air ketuban yang sudah pecah duluan. Jika memang benar, hal itu bisa saja mengancam jiwa sayang kecil. Oleh karena itu, saya cepat mengkonsultasikannya ke dr. Kus, dan setelah dicek ternyata bukan air ketuban. Alhamdulillah.

Hari Sabtu, 17 Juli 2010, tanggal yang diprediksikan sebagai tanggal lahirnya sayang kecil, tanda-tanda yang meyakinkan belum juga datang. Saya dan suami kontrol ke dokter pagi itu. Dokter pun belum menemukan jalan lahir/pembukaan yang diharapkan. Akhirnya, dokter minta kami pulang dan datang 3 hari kemudian.

Rupa-rupanya, mungkin, sayang kecil tahu bahwa kalau dia lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal lahir bundanya, ada yang kurang setuju. Kalau lahir keesokan harinya, berarti punya tanggal yang sama dengan tantenya (seperti yang diinginkan tantenya). Tapi, sayang kecil ingin punya tanggal lahir sendiri yang berbeda dengan yang lain. Jadi, dia pun menangguhkan waktunya sampai semua orang bisa menerima kehadirannya. Subhanallah.

Hari Sabtu malam sampai Ahad pagi menjelang siang, rasa mules semakin tak menentu dan semakin hebat terasa. Datangnya pun sudah mulai sering walau masih berantakan waktunya. Kadang satu jam sekali, lalu 20 menit sekali, 15 menit sekali, tapi kadang hilang dan tidak terasa lagi. Ditambah lagi, mulai ada keluar flek berwarna kecokelatan yang membuat jantung makin dag-dig-dug, apakah benar ‘waktu’ itu akan segera tiba. Kami hanya bisa menunggu sambil tetap waspada. Alhamdulillah itu hari Sabtu dan Ahad di mana suami standby di rumah sehingga bisa siaga bila terjadi sesuatu.

Menunggu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar