Potret
Ku kenali kau dengan senyum, sapa, dan salam melekat di bibirmu
Rapi, ramah, ribet (mungkin), dan HIGIENIS juga melekat padamu
Itu the 1st time ketika ku melihatmu
Saat mulai dekat...
Kau tukang ngatur, dominan, keras kepala, suka ngomel,
cerewet, ih... laksana Mak Lampir (maaf too much, yah)
He.. he.. he... semua itu kau lakukan demi kebaikanku, kan?!
Tapi sekeras-kerasnya kepalamu,
tak sekeras kepalaku yang kadang bagai batu,
tapi kau selalu menempatkan dirimu bagai air,
yah... semua orang juga tahu,
air bisa memecah batu sekeras apa pun batu itu
Di sisi lain...
Kau begitu penyayang, keibuan, pendengar yang baik, dan juga penurut,baik
Ah... nanti ada yang terbang, lagi
Senang deh...
Kini kau jadi sahabatku,
sahabat terbaik dalam kehidupanku
Kadang kita bertukar tempat, maksudnya?!
Kadang aku manja, dan sifat keibuanmu muncul deh...
Eh... tiba-tiba kalau kau lagi manja...
Fiuh... manjanya setengah hidup
Dek... ini kau telah dewasa
Masuk, deh, ke jenjang yang lebih tinggi,
menikah dengan ayah,
kau pun akan jadi bunda,
senang deh!
by: zAnKI
Itu dia puisinya. Bagi pembaca yang sudah mengenal saya, ada tanggapan? Pantaskah isi dalam puisi itu menggambarkan tentang diri saya yang sebenarnya? Silakan para pembaca menjawabnya sendiri. Bagi saya, prinsipnya hanya satu: "Bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain dan membuat orang lain senang dengan segenap kemampuan yang kita miliki, sungguh merupakan kebahagiaan yang tak terhingga."
Wallahua'lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar