Selasa, Juli 21, 2009

17 Juli, Tanggal Bersejarah

Kita semua tahu, sebuah tanggal dikatakan bersejarah jika di dalamnya terjadi sebuah peristiwa yang (mungkin) bisa dibilang heboh, ada sebuah prestasi di tanggal tersebut, ada peristiwa menyangkut orang penting, dan yang sejenisnya dan arahnya ke kutub positif.

Tanggal 17 Juli. Ya, tanggal itu merupakan tanggal bersejarah untuk kedua orang tua saya karena di tanggal itu buah hatinya yang pertama lahir ke dunia dengan selamat. Tanggal itu tak akan pernah dilupakan oleh mereka. Saya sendiri, sang buah hati pertama itu, juga tidak pernah melupakan tanggal itu. Kecuali, suatu ketika nanti saya sedang sibuk-sibuknya sampai benar-benar lupa tanggal :)

Bagi negara Indonesia tercinta ini, tanggal itu juga ada maknanya. Jika kita melihat ke daftar tanggal-tanggal bersejarah, akan ditemukan sebuah peristiwa di tanggal 17 Juli (tapi saya belum ketemu tahunnya berapa). Ya, di tanggal itu terjadi peristiwa integrasi Timor-Timur ke wilayah Indonesia. Peristiwa bersejarah? Iya, jelas.

Sekarang, ada peristiwa terbaru yang terjadi di tanggal yang sama, 17 Juli 2009. Saya tidak tahu apakah peristiwa yang baru saja terjadi ini bisa dikatakan sebagai sejarah atau tidak. Yang jelas, Sejak peristiwa itu terjadi, tanggal 17 Juli seringkali disebut-sebut. Berarti, peristiwa di dalamnya termasuk sejarah, dong?! Ya, di tanggal 17 Juli 2009, terjadi sebuah heboh yang mengguncang negara, bahkan juga mengguncang dunia. Terjadi peristiwa pemboman di dua hotel terkenal, termewah, termegah di Indonesia, atau bahkan di dunia.

Kedua hotel tersebut adalah JW Marriott dan Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Daerahnya mendekati daerah tempat suami saya bekerja, walaupun dinyatakannya bahwa tidak dekat-dekat banget. Kedua bom yang meledak di pagi hari itu menewaskan (berapa ya...?) 9 orang dan melukai 53 orang yang di antaranya ada WNA juga. Hmm...cukup tragis.

Sudah lewat 4 hari. Jika diibaratkan bayi, mungkin masih ada merah-merahnya kali, ya, di usia itu (maaf, saya hanya bisa menduga karena belum pernah punya bayi :)). Kembali ke topik awal, sudah lewat 4 hari dan sekarang giliran pihak kepolisian yang bekerja ekstra (bukan lagi kerja keras) untuk menyelidiki dan mengungkap pelaku pengeboman yang banyak disebut sebagai bom bunuh diri.

OK, untuk bapak-bapak pihak berwajib, semoga kerja ekstra-nya membuahkan hasil dan segera bisa menangkap pelaku pengeboman itu agar rakyat bisa tenang.
Semangat ya, Pak! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar